Jumat, 19 Agustus 2011

JANGAN BACA ARTIKEL INI


Setelah membaca judul yang saya berikan mungkin anda akan binggung dan bertanya-tanya dalam hati anda, apa sih yang dimaksud dengan judul di atas tadi? Atau, mungkin anda akan berkata, ini pasti kerjaan orang yang kurang kerjaan!! Mungkin juga anda akan menjadi bingung dan menerka-nerka apa yang menjadi maksud saya dibalik judul tersebut. Sebelum anda lebih jauh bertanya-tanya atau binggung, bahkan menjadi marah, saya akan menjelaskan maksud saya dengan menulis judul yang demikian. Maksud saya sangatlah sederhana, saya hanya memperingatkan anda bahwa artikel ini tidak perlu dibaca, mudah kan. Saya serius lho, jadi anda tidak perlu baca artikel ini. Gampang kan, gak perlu pusing-pusing.
Loh…loh..loh, ternyata anda masih belum mengerti juga maksud saya. Maksud saya sangatlah sederhana, anda tidak perlu membaca artikel ini. Beres kan!! Lalu, kenapa anda masih membacanya? Atau mungkin anda merasa tambah binggung atau justru semakin penasaran? Sekali lagi, maksud saya sangatlah simple, artikel ini tidak perlu anda baca!! Ya, oke deh kalau anda mau tahu lebih jauh maksud saya. Tapi hanya untuk sekali ini saja ya, setelah itu silahkan anda tinggalkan artikel ini. Maksud saya adalah manusia adalah mahkluk yang sulit untuk diperingatkan, hal ini karena rasa ingin tahu manusia yang besar. Semakin manusia dilarang atau diperingatkan, maka rasa ingin tahu dan rasa penasaran akan muncul. Sekarang anda sudah tahu maksud saya, jadi silahkan tinggalkan artikel ini, jangan dibaca lagi!!
Wah…wah…wah… ternyata anda sangat bandel ya? Sudah diperingatkan berkali-kali tetap saja masih membaca! Atau mungkin anda adalah orang yang semakin diperingatkan akan semakin penasaran? Ya, kalau begitu oke deh, saya beri anda kesempatan satu kali lagi. Maksud saya, manusia memang tidak mudah untuk mendapatkan peringatan dari orang lain. Bahkan hal ini nyata dalam kisah manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa (Kejadian 3). Mereka menjadi penasaran ketika iblis ‘menanyakan’ kembali perihal larangan yang diberikan oleh Allah berkenaan dengan pohon pengetahuan yang baik dan buruk. Oleh karena itu, mereka jatuh dalam dosa (melangar perintah Allah itu) dan harus menerima hukuman dari Allah. Nah, sekarang anda sudah tahu kan, kalau begitu jangan baca lagi, ok!!
Ya ampun, anda memang tidak dapat diperingatkan ya… wah..wah… maunya anda apa sih sebenarnya? Sekarang saya yang jadi binggung. Oke lah kalau anda memang mau tahu lebih jauh. Maksud saya, kalau manusia pada waktu itu telah melangar peringatan Allah hanya karena kurang memahami maksud peringatan Allah itu, maka hal seperti itu juga bisa terjadi pada diri kita pada masa ini. Jadi, anda dan saya harus ‘hati-hati’ terhadap peringatan-peringatan dan perintah Allah. Anda dan saya seharusnya memahami dengan benar makna peringatan dan perintah yang Allah berikan. Kalau tidak, anda tahu sendirilah apa jadinya. Sekarang anda sudah tahu dengan sepenuhnya maksud saya. Kalau sudah tahu, silahkan anda tinggalkan artikel ini dan anggap bahwa anda tidak pernah membacanya, oke.
Kok masih diteruskan? Saya benar-benar jadi tambah pusing, harus dengan cara apa lagi saya memperingatkan anda. Kalau begitu saya juga ingin anda tahu bahwa Allah juga memberikan otoritas kepada manusia untuk memberikan ‘peringatan’ atau lebih tepatnya nasihat. Jadi, peringatan dari manusia itu tidak boleh diabaikan, meskipun memang tidak dapat dimutlakkan. Sekarang anda sudah tahu bahwa peringatan manusia tidak dapat diabaikan, oleh karena itu saya memperingatkan anda untuk terakhir kalinya, ‘jangan baca artikel ini!!’. Silahkan tinggalkan artikel ini dan anggap anda tidak pernah membacanya!!
Waduh… rupanya peringatan saya tadi masih membuat rasa ingin tahu anda semakin besar saja. Sampai pada titik ini anda mungkin akan tertawa sambil membaca artikel ini atau mungkin anda akan bertanya, kok bisa-bisanya saya mendapatkan ide seperti ini? Oke deh, sebelum anda tambah binggung, maka saya akan memberitahu anda bahwa ide ini saya peroleh pada saat membaca buku karangan Dr. Andar Ismail yaitu Selamat Menabur (diteritbkan oleh BPK Gunung Mulia). Kalau pengen tahu lebih, silahkan baca buku tersebut, oke. Sekarang anda sudah tahu kan maksud saya, kalau begitu sekali lagi dengan hormat saya meminta anda untuk tidak membaca artikel saya ini.
Jangan dibaca lagi ya!! Sekarang saya yang mulai curiga, apa mungkin anda memang iseng atau anda tidak bisa diperingatkan (hahaha, saya sambil tertawa). Oke deh, untuk yang terakhir kalinya tolong anda tidak baca lagi artikel ini, oke. Heii.. saya serius. Sudah..sudah.. jangan dibaca lagi, mau tahu kenapa? Karena artikel ini sudah habis. Saya sudah mulai bingung mau tulis apa lagi karena rasa ingin tahu anda yang besar itu. Oke deh, kalau begitu silahkan terus membaca artikel yang lain.