Sabtu, 14 November 2009

TEORI KREATIFITAS

Download file lengkap di sini [ Ziddu ] [ 4Shared ]

A. Kriteria Kreativitas
Penentuan kriteria kreativitas menyangkut tiga dimensi yaitu dimensi proses, orang atau pribadi, dan produk kreatif (Amabile, 1983). Dengan menggunakan proses kreatif sebagai kriteria kreativitas, maka segala produk yang dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk kreatif, dan orangnya disebut sebagai orang kreatif. Keberatan yang diajukan terhadap teori ini ialah, sesuatu yang dihasilkan dari proses berpikir kreatif tidak selalu dengan sendirinya dapat disebut sebagai produk kreatif. Kriteria ini jarang dipakai dalam penelitian (Supriadi, 1994: 13).
Dimensi orang atau pribadi sebagai kriteria kreativitas seringkali kurang jelas rumusannya. Amabile (1983) mengatakan bahwa pengertian orang atau pribadi sebagai kriteria kreativitas identik dengan yang dikemukakan Guilford (1950) disebut kepribadian kreatif. Kepribadian kreatif menurut Guilford meliputi dimensi kognitif (yaitu bakat) dan non-kognitif (yaitu minat, sikap, dan kualitas temperamental). Menurut teori ini, orang-orang kreatif memiliki ciri-ciri kepribadian yang yang secara signifikan berbeda dengan orang-orang yang kurang kreatif. Karakteristik-karakteristik kepribadian ini menjadi kriteria untuk mengidentifikasi orang-orang kreatif. Orang-orang yang memiliki ciri-ciri seperti yang dimiliki oleh orang-orang kreatif dengan sendirinya adalah orang kreatif (Supriadi, 1994: 13).
Kriteria ketiga adalah produk kreatif, yang menunjuk kepada hasil perbuatan, kinerja, atau karya seseorang dalam dalam bentuk barang, atau gagasan. Kriteria ini dipandang sebagai yang paling eksplisit untuk menentukan kreativitas seseorang, sehingga disebut sebagai ”kriteria puncak” bagi kreativitas (Amabile, 1983). Dalam operasi penilaiannya, proses identifikasi kreativitas dilakukan melalui analisis obyektif terhadap produk, pertimbangan subyektif oleh peneliti, atau peneliti ahli, dan melalui tes (Supriadi, 1994: 14).
Dari kajian tentang kreativitas di atas, penulis lebih terfokus pada produk kreatif. Karena produk kreatif lebih dapat diamati, dan apapun fokus kreativitas pada akhirnya penilaian terhadap seseorang tentang kreativitas adalah produk orang tersebut, apakah orang tersebut mempunyai produk yang kreatif atau tidak. Tanpa produk tertentu, tidak mungkin seseorang dapat dikatakan kreatif, atau mempunyai kreativitas yang tinggi.

c. Cara-cara Mengukur Kreativitas
Banyak usaha dari para psikolog untuk mengukur kreativitas seseorang. Meskipun mereka menggunakan definisi kreativitas dengan definisi mereka sendiri, tetapi ada baiknya kita perhatikan beberapa pendapat berikut ini.

Menurut Supriadi (1994: 23), ada lima pendekatan yang digunakan untuk menilai kreativitas seseorang. Kelima pendekatan itu adalah: 1. Analisis obyektif terhadap produk kreatif, 2. Pertimbangan subyektif, 3. Inventori kepribadian, 4. Inventori biografis, dan 5. Tes kreativitas.

1) Analisis obyektif terhadap produk kreatif
Pendekatan ini dimaksudkan untuk menilai secara langsung kreativitas suatu produk berupa benda atau karya-karya kreatif lain yang dapat diobservasi wujud fisiknya. Pendekatan ini pertama kali dikemukakan oleh Ghiselin (1963). Metode ini dikembangkan oleh Simonton (1980) yaitu digunakan dalam studinya terhadap kreativitas dalam karya musik klasik, berdasarkan orisinalitasnya.

2) Pertimbangan subyektif
Pendekatan ini mengandalkan berbagai kamus biografi untuk memilih orang-orang kreatif. Pendekatan ini digunakan oleh Galton (1870) yaitu untuk menentukan orang-orang yang layak disebut genius. Pendekatan ini juga digunakan oleh Simonton (1975) yaitu dengan menggunakan sumber-sumber biografi, catatan sejarah, dan antologi untuk menentukan subyek studinya yang meliputi sekitar 5000 orang dan produk kreatif. Pertimbangan subyektif ini digunakan dengan cara meminta sekelompok pakar untuk menilai kreativitas orang-orang tertentu yang sesuai dengan bidangnya.

3) Inventori kepribadian
Pendekatan ini ditujukan untuk mengetahui kecenderungan-kecenderungan kepribadian kratif seseorang atau keterkaitan kepribadian yang berhubungan dengan kreativitas. Kepribadian kreatif meliputi: sikap, motivasi, minat, gaya berpikir, dan kebiasaan-kebiasaan dalam berperilaku.

4) Inventori biografis
Inventori biografis digunakan untuk mengungkap berbagai aspek kehidupan orang-orang kreatif, meliputi identitas pribadi, lingkungan, dan pengalaman-pengalaman hidupnya. Dengan memperhatikan biografis seseorang, maka dapat dilihat tingkat kreativitas orang tersebut.

5) Tes Kreativitas
Tes kreativitas digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang kreatif yang ditunjukkan oleh kemampuan dalam berpikir kreatif. Hasil tes ini berbentuk skor yang kemudian dikonversikan ke dalam skala tertentu yang menghasilkan Creativity Quotient (CQ) yang mirip dengan Intelligence Quotient (IQ). Beberapa bentuk tes kreativitas antara lain: Test of Divergent thinking, Creativity test for Children, Torrance Test of Creative Thinking, Creative Assessment Package, Tes kreativitas verbal dari Munandar. Tes kreativitas berbeda dengan tes intelegensi, Tes Intelegensi menguji kemampuan berpikir konvergen, karena itu jawaban yang disediakan benar dan salah. Sedangkan tes kreativitas mengukur kemampuan berpikir divergen, tidak ada jawaban benar atau salah. Kualitas respon seseorang diukur dari sejauh manakah memiliki keunikan dan berbeda dari kebanyakan orang. Makin unik dan orisinal, makin tinggi skornya. Selain itu yang menjadi kriteria penskoran adalah keluwesan, kelancaran, dan kerincian jawaban.
sumber: http://suchaini.wordpress.com/2008/12/15/teori-kreatifitas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar